Selasa, 22 November 2016

Hukum Bacaan Tajwid Beserta Contohnya

Hukum bacaan tajwid beserta contohnya-ketika kita membaca Al quran tidaklah sama dengan membaca koran, kita di wajibkan juga untuk bisa mengenal dan memahami tanda baca dalam tiap kalimat yang ada pada Al quran. Ilmu tajwid sangat penting, karena kalau kita tidak bisa memahami ilmu jadwid ini maka kemungkinan kita salah arti sangat besar. Sebenarnya kegunaan tajwid ini adalah untuk mengetahui panjang atau pendek, melafazkan dan hukum dalam membaca al quran.

Pengertian Tajwid (تجويد) secara harfiah mempunyai arti melakukan sesuatu dengan baik dan indah atau bagus dan membaguskan, tajwid ini berasal dari kata bahasa arab yaitu ” Jawwada ” (جوّد-يجوّد-تجويدا). Tajwid dalam ilmu Qiraah mempunyai arti mengeluarkan huruf dari tempatnya dgn memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Jadi kesimpulan dari ilmu tajwid ini adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara melafazkan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci Al-Quran maupun Hadist dan lainnya.
Di dalam ilmu tajwid ini terdapat beberapa istilah yang harus kita perhatikan dan kita ketahui ketika  membaca Al Quran, diantaranya adalah:
a. Makharijul huruf  yaitu tempat keluar masuknya huruf
b. Shifatul huruf  yaitu cara melafalkan atau mengucapkan huruf
c. Ahkamul huruf  yaitu hubungan antara huruf
d. Ahkamul maddi wal qasr  yaitu panjang dan pendeknya dalam melafazkan ucapan dalam tiap ayat Al-Quran
e. Ahkamul waqaf wal ibtida’ yaitu mengetahui huruf yang harus mulai dibaca dan berhenti pada bacaan bila ada tanda huruf tajwid
f. dan Al-Khat dan Al-Utsmani

A. Hukum Bacaan Tajwid (nun Mati atau Tanwin)

Gambar berikut ini merupakan contoh hukum nun mati. huruf yang diberi warna (merah : izhar halqi), (hijau : idgham), ( biru : ikhfa haqiqi), ( ungu : iqlab).



1. Pengertian Izhar Halqi (رإظها)
Disebut Izhar halqi apabila bertemu dgn salah satu huruf izhar maka cara melafazkan atau mengucapkannya harus jelas, apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf Halqi (tenggorokan) misalnya : alif atau hamzah(ء), ha’ (ح), kha’ (خ), ‘ain (ع), ghain (غ), dan ha’ (). Izhar Halqi ini mempunyai arti dibaca jelas.
Contoh : نَارٌ حَامِيَةٌ
2. Idgham  (امغدإ)
Idgham Bighunnah mempunyai arti (dilebur dengan disertai dengung) Yaitu memasukkan atau meleburkan salah satu huruf nun mati atau tanwin (ـًـٍـٌ / نْ) kedalam huruf sesudahnya dgn disertai (ber)dengung, jika bertemu dgn salah satu huruf empat ini  yaitu: ن م و ي
Contoh: مُّمَدَّدَةٍ عَمَدٍ فِيْ
Idgham Bilaghunnah mempunyai arti (dilebur tanpa dengung) Yaitu memasukkan atau meleburkan huruf nun mati atau tanwin (ـًـٍـٌ / نْ)kedalam huruf sesudahnya tanpa disertai dengung, jika bertemu dgn salah satu huruf lam atau ra (ر، ل)
Contoh:  لَمْ مَنْ
Pengecualian
Jika nun mati atau tanwin bertemu dgn keenam huruf idgam tersebut tetapi ditemukan di dlm satu kata, conohnya  بُنْيَانٌ, اَدُّنْيَا, قِنْوَانٌ, dan صِنْوَانٌ, maka nun mati atau tanwin tersebut harus dibaca jelas.
3. Iqlab
Hukum bacaan ini terjadi apabila ada huruf nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ba’ (ب). Di dalam bacaan ini, bacaan nun mati atau tanwin berubah menjadi bunyi mim (م).
Contoh: لَيُنۢبَذَنَّ
4. Ikhfa’ haqiqi
Hukum bacaan ini apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dgn huruf-huruf seperti ta’(ت), tha’ (ث), jim (ج), dal (د), dzal (ذ), zai (ز), sin (س), syin (ش), sod (ص), dhod (ض), , fa’ (ف), qof (ق), dan kaf (ك), maka ia harus dibaca samar-samar (antara Izhar dan Idgham)
Contoh:  

نَقْعًا فَوَسَطْنَ
Sumber : http://www.duniahq.com/2016/04/hukum-bacaan-tajwid-beserta-contohnya.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar